TRADISI (JAWA) MAPATI, NGUPATI, NGAPATI (4-BULAN KEHAMILAN)

Unknown

Saat janin (embrio) berusia 120 hari (atau 4 bulan) dimulailah kehidupan dengan ruh, dan saat itulah ditentukan bagaimana ia berkehidupan selanjutnya, di dunia sampai di akhirat: “..ditentukan rezekinya, ajalnya, langkah-langkah prilakunya, dan, sebagai orang yang celaka atau orang yang beruntung”.

Maka menyongsong penentuan ini, hendaklah diadakan upacara ngapati (ngupati) yaitu berdoa (sebagai sikap bersyukur, ketundukan dan kepasrahan); mengajukan permohonan kepada Allah agar nanti anak lahir sebagai manusia yang utuh sempurna, yang sehat, yang dianugerahi rezeki yang baik dan lapang, berumur panjang yang penuh dengan nilai-nilai ibadah, beruntung di dunia dan di akhirat. Begitu pula hendaklah bersedekah. Kita ketahui bahwa doa dan sedekah adalah dua kekuatan yang bisa menembus takdir. Adalah indah sekali suatu tradisi yang disebut ngupati atau ngapati (pada bulan keempat) sebagai upacara dengan meminta kepada sejumlah orang untuk berdoa dan mendoakan, juga di sana ada bentuk sedekah. Tetapi sebagai langkah tidak bijak ketika kita mengada-adakan sedekah dalam keadaan tidak berkemampuan. Sedekah yang paling baik adalah ketika kita berkondisi sehat, terdorong kebakhilan dan berharap hidup panjang (yang penuh dengan kebutuhan dan keinginan). Berikut ini doa untuk janin yang dapat dibaca pada saat acara ngapati:
اَللّهُمَّ احْفَظْ مَا فِي بَطْنِ … مِنَ الْجَنِيْنِ وَاجْعَلْهُ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً وَاجْعَلْهُ وَلَدًا صَالِحًا صَحِيْحًا مُعَافًى عَاقِلاً حَاذِقًا عَالِمًا عَامِلاً سَعِيدْاً مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ غَنِياًّ سَخِيًّا زَائِرًا اِلَى اْلحَرَمَيْنِ لِاَدَآءِ النُّسُكَيْنِ بِرًّا ِللْوَالِدَيْنِ. اَللَّهُمَّ اَحْسِنْ خَلْقَهُ وَخُلُقَهُ وَحَسِّنْ صَوْتَهُ لِقِرَاءَةِ الْقُرْاَنِ اْلكَرِيْمِ وَالْحَدِيْث النَّبَوِيِ بِجَاهِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلى اللهُ عَليهِ وَسلَّمَ. اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُ لِطَاعَتِكَ وَحَسِّنْ عِبَادَتِكَ. اَللّهُمَّ سَهِّلْ خُرُوْجَهُ عِنْدَ اْلوِلاَدَةِ وَارْزُقْهُ وَاُمُّهُ وَوَالده السَّلاَمَة وَالسَّعَادَة وَالْعَافِيَةَ وَالسهادة وَحُسْنُ اْلخَاتِمَة. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامَا “
Ya Allah, hendaklah Engkau menjaga janin yang bersemayam di dalam perut… (disebutkan nama ibu dari janin), hendaklah Engkau menjadikan janin ini sebagai keturunan yang baik, dan hendaklah Engkau menjadikannya sebagai anak yang saleh, yang sehat, yang selamat sentosa, yang berakal sehat, yang cerdas, yang pandai, yang beruntung, yang dianugerahi rezeki lapang, yang terbimbing pada prilaku-prilaku baik, yang kaya, yang dermawan, yang berkunjung ke dua negeri Haram (Mekah dan Madinah) untuk menunaikan dua bentuk ibadah (haji dan umrah), dan yang berbakti kepada kedua orangtua. Ya Allah, baguskanlah ia dalam bentuk rupa dan akhlak, dan baguskanlah suaranya untuk membaca al-Qur’an al-Karim dan hadis-hadis Nabi. Demikian (kami berdoa) ya Allah dengan memanjatkan kedudukan Nabi-Mu Muhammad Saw. Ya Allah, hendaklah Engkau membimbing anak ini untuk mematuhi-Mu dan mengabdi kepada-Mu dengan baik. Ya Allah hendaklah Engkau mempermudah kelahiran janin ini dan hendaklah Engkau rezekikan —padanya, juga kepada ibu/bapaknya-keselamatan, keberuntungan, kesejahteraan, kesyahidan dan berakhir baik (khusnul- khatimah). Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kami beristri dan berketurunan yang menyejukkan hati, dan jadikanlah kami sebagai imam kaum bertakwa.” Read more: http://www.sarkub.com/2012/tradisi-ngapati-4-bulan-kehamilan

Tentang Aku

Unknown / Author & Editor

cinta bagiku merupakan pengorbanan, cinta bagai ku adalah kesesuaiaan dan keseimbangan...jika pencarian cinta tiada henti dan memang ditakdirkan untuk ku maka aku menerimanya karena kepercayaan akan adanya cinta itu yang terpenting

0 komentar:

Posting Komentar